Thursday, March 8, 2012

Nila Setitik

Meskipun benar, saya tidak senang dengan pepatah, karena nila setitik rusak susu sebelanga. Lawan dari pepatah itu, karena ragi setitik roti mengembang. Ini lebih asik.
Memang benar. Susu sebelanga bisa rusak karena kemasukan nila. Nila itu adalah zat pewarna. Maka susu bisa menjadi biru akibat nila ini. Artinya suatu perbuatan kecil berakibat rusak sesuatu yang besar. Satu tindakan membuat reputasi besar jadi rusak.
Rasanya tidak adil, ya?
Saya lebih senang dengan konsep ragi. Ragi itu semacam benih jamur.  Saat ragi diterapkan pada adonan terigu, maka adonan itu berkembang. Yang terjadi sebenarnya, ragi itu menjadi tumbuh, memproses adonan menjadi besar dan siap dibakar. Gurih dan nikmat. Memberi energi dan kekuatan bagi yang makan. Sehat, lagi.
Jadi, daripada membawa nila, kita perlu membawa ragi. Menjadi ragi. Apapun yang kita temui akan berkembang.  Gurih dan nikmat. Energizing. Healthy.
Apa sih ragi itu dalam kehidupan?
Saya pikir ragi itu adalah ucapan, kata-kata yang hangat dan membangun. Kata-kata yang menginspirasi. Yang membuat orang lain itu seperti adonan terigu yang berkembang sesuai potensi dirinya.
Jadi penting sekali kita memiliki kosa kata yang membangun. Perbendaharaan kata yang menyemangati.
Dan setiap hari kita gunakan pada diri sendiri. Kemudian pada orang lain.


saya culik dari INI

No comments:

Post a Comment